
Di desa Kiufatu, air bukan sekadar kebutuhan ia adalah perjuangan. Setiap hari ibu-ibu berjalan berkilometer di bawah terik matahari hanya untuk mengambil beberapa jerigen air. Ketika musim kemarau tiba, tanah retak dan harapan mengering. Meski begitu masyarakat Kiufatu tak pernah menyerah. Mereka saling bantu, bergantian mengakses sumber air seadanya. Gotong-royong masih hidup, tapi kini mereka butuh uluran tangan kita.

Bayangkan setiap pagi dimulai dengan berjalan kaki berjam-jam. Bukan untuk bekerja tapi untuk mengantri air. Itulah kenyataan yang dihadapi masyarakat Kiufatu, sebuah desa di Kecamatan Kualin, Timor Tengah Selatan, NTT.

Di sana, hanya ada satu mata air kecil. Debitnya tak seberapa, tapi itu satu-satunya sumber kehidupan yang mereka punya. Air dialirkan sejauh beberapa kilometer, lalu ditampung di satu penampungan sederhana. Dari situlah semua warga, anak-anak, ibu rumah tangga, mengambil air bersih.

Air ini bukan hanya untuk minum, tapi juga untuk masak, mandi, mencuci, dan bertahan hidup. Jangan biar kan saudara kita terus merasakan kesusahan untuk mendapat air bersih. Ringankan beban mereka dengan bersama-sama membangunkan mata air melalui program sumur bor untuk masyarakat kiufatu, TTS, NTT dengan cara:
Klik Tombol Donasi
Masukan Nominal Donasi
Pilih Metode Pembayaran
Ikuti Petunjuk Selanjutnya